
JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan komitmen serius untuk melakukan transformasi digital dalam pengelolaan pendapatan daerah. Di bawah arahan langsung Tenaga Ahli Gubernur Kalimantan Selatan, M. Habibie, A.Md., langkah strategis untuk modernisasi sistem Pajak Air Permukaan (PAP) mulai digulirkan.
Dalam sebuah pertemuan koordinasi dan konsultasi teknis yang digelar di Jakarta, Selasa (29/7/2025), para pemangku kepentingan utama berkumpul untuk menyatukan visi. Pertemuan ini dihadiri oleh jajaran penting dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kalsel, perwakilan Bank Kalsel, serta tim teknis dari PT Cartenz Technology Indonesia sebagai penyedia solusi.
Kehadiran Tenaga Ahli Gubernur, M. Habibie, menjadi sorotan utama dan sinyal kuat dari pimpinan daerah. Dalam arahannya, beliau menegaskan kembali instruksi Gubernur untuk memastikan bahwa setiap langkah modernisasi harus bertujuan meningkatkan akurasi data, transparansi, dan pada akhirnya mengoptimalkan penerimaan pajak bagi pembangunan daerah. Didampingin oleh sekretaris Bapenda H. Munazir Hadrani, S.AP, MM Bersama PLT. Kabid IPSIPD Andi Irawan, S.Kom., M.I.P, Kasubag KA M. Arli Bonny Primanda, S.STP dan PLT. Kasubag Umpeg M. Riduansyah S beserta staff. Adapun dari pihak Bank Kalsel Lukman Setiawan : Senior Analis Bagian Dana Pemerintah dan Korporat Divisi Dana & Digital Banking Yusrina Ulfah : Analis Bagian Dana & Digital Banking Divisi Dana dan Digital Banking.
“Tujuan kita jelas: menciptakan sistem yang terintegrasi, akurat, dan mudah diakses oleh semua pihak. Ini adalah bagian dari upaya kita meningkatkan kualitas layanan publik berbasis digital,” ujar seorang perwakilan dalam rapat tersebut, merangkum semangat yang diusung.
Diskusi dalam pertemuan tersebut mengupas berbagai aspek mendasar dari implementasi teknis, Pihak penyedia teknologi, PT Cartenz, memaparkan bagaimana solusi water meter cerdas (smart water meter) dapat merekam penggunaan air secara otomatis dan realtime. Teknologi ini diyakini mampu menutup celah kebocoran potensi pendapatan dan menyajikan data yang jauh lebih valid dibandingkan metode manual.
Pertemuan tersebut juga mengonfirmasi bahwa infrastruktur pendukung di Kalimantan Selatan pada dasarnya telah siap. Berbagai skenario teknis dibahas, mulai dari konektivitas di lokasi yang memiliki jaringan internet kuat hingga solusi inovatif menggunakan gelombang radio untuk daerah terpencil.
Dengan adanya arahan langsung dari lingkaran Gubernur dan kolaborasi aktif antar lembaga, Kalimantan Selatan kini berada di ambang lompatan besar. Proyek implementasi water meter digital ini tidak hanya akan merevolusi cara pengelolaan Pajak Air Permukaan, tetapi juga menjadi model bagi digitalisasi sektor pendapatan lainnya di Banua.