
Surabaya 29 November 2025, Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Rantau mengikuti pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang berlangsung di Aula Diamond Hotel Crown Prince Surabaya. Pelatihan ini diikuti oleh staf dari UPPD Rantau dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman mengenai penerapan penganggaran yang sensitif gender dalam proses penyusunan anggaran daerah.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Kalsel untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang cara mengintegrasikan perspektif gender dalam perencanaan dan penganggaran, khususnya dalam menyusun RKA yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan kelompok rentan, terutama perempuan. Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan wawasan tentang analisis gender dalam penganggaran, serta bagaimana mengidentifikasi dan merancang program-program yang dapat mengurangi ketimpangan gender dalam penyusunan anggaran.
Kasubbag Tata Usaha UPPD Rantau, Rosita, SE, MM, menyatakan pentingnya pelatihan seperti ini untuk pengembangan kapasitas internal UPPD Rantau. “Pelatihan ini memberikan wawasan baru yang sangat berguna dalam merancang anggaran yang lebih inklusif dan berbasis pada keadilan gender. Kami berharap, setelah pelatihan ini, staf yang ikut dapat berbagi pengetahuan yang didapat dan menerapkannya dalam penyusunan anggaran di UPPD Rantau,” ujar Rosita.

Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan staf UPPD Rantau yang terlibat dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam perencanaan anggaran di lingkungan kerja mereka. Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memperkenalkan dan menerapkan penganggaran yang berbasis gender, yang tidak hanya akan meningkatkan kualitas pelayanan publik tetapi juga memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah dalam merancang kebijakan yang lebih adil dan berorientasi pada kebutuhan semua pihak, terutama perempuan dan kelompok-kelompok yang kurang terperhatikan.

