Logo Bapenda New-12
0%
Loading ...

PAP Turun, UPPD Martapura Cek Kondisi Waduk Riam Kanan

UPPD MARTAPURA, Martapura (Senin, 13/11/2023) – Pendapatan daerah dari sektor Pajak Air Permukaan (PAP) di UPPD Martapura terus mengalami penurunan. Kemarau panjang yang melanda mengakibatkan mengeringnya sunga-sungai, termasuk Waduk Riam Kanan yang merupakan sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Penurunan pendapatan dari sektor PAP terus terjadi seiring dengan menurunnya pemanfaatan air oleh PT. PLN Indonesia Power yang merupakan pengelola Waduk Riam Kanan. Karena hal ini, UPPD Martapura melakukan kegiatan pengecekan terhadap pemakaian dan pemanfaatan air permukaan triwulan II dan triwulan III tahun 2023 ke PLTA Ir. PM. Noor. Team Leader Operation dari pihak PT. PLN Indonesia Power, Widiyanto  menjelaskan bahwa, sampai saat ini masih tidak ada kenaikan Tinggi Muka Air (TMA) bahkan terus mengalami penurunan. Menurut BMKG yang selalu diundang oleh PT. PLN Indonesia Power dalam rangka prakiraan cuaca, menyebutkan bahwa musim hujan baru terjadi pada pertengahan bulan Desember 2023 ini. Pada kondisi normal, yaitu saat TMA mencapai 60.000 mdpl, PT. PLN Indonesia Power dapat menggunakan 3 turbin untuk menggerakkan air di waduk. Namun saat ini, PT. PLN hanya menggunakan satu turbin karena ketinggian air tidak sampai 55.000 mdpl.

 

Saat kunjungan ke Waduk Riam Kanan tanggal 10 November lalu, pada alat water level ketinggian air terbaca di angka 54,761 m. Padahal saat kegiatan monitoring dilakukan pada triwulan I, ketinggian air mencapai 57,51 m. Jika ketinggian air terus menyusut hingga dibawah 53.500 mdpl, maka akan diterapkan sistem 2-1, yaitu 2 jam turbin beroperasi dan 1 jam turbin dimatikan. Kepala UPPD Martapura, Zulkifli mengatakan bahwa saat ini penerimaan PAP dari PLTA Ir. PM. Noor yang dikelola oleh PT. PLN Indonesia power biasanya dapat mencapai Rp 200 juta per bulan, kini hanya berkisar Rp 50 juta per bulan saja. Meskipun PLTA Ir. PM. Noor merupakan sumber pendapatan terbesar dari sektor PAP untuk UPPD Martapura yang mencapai 89%, namun masih ada sumber pendapatan lain yang masih bisa digunakan untuk mengejar target penerimaan PAP tahun 2023. Diantaranya adalah penerimaan dari PTAM, sektor pertambangan, dan perkebunan. Walaupun sektor pertambangan dan perkebunan tidak begitu dominan, namun komponen dari Perusahaan Penyedia Air Minum (PTAM) masih tergolong aman. Diharapkan dengan adanya target perubahan tahun 2023 untuk PAP, target tersebut dapat dicapai seiring dengan datangnya musim hujan.